Sering terlontar ucapan dari mulut kita (para pahlawan tanpa tanda jasa)” bagaimana sih Siswa A kok tidak mengerti mengerti juga padahal sudah lebih tiga kali saya terangkan materinya dan ketika di Tanya jawabnya belum mengerti “.
Kadang kita para guru pusing bahkan jengkel dibuatnya.
Mungkin tulisan ini akan sedikit membantu kita. Yaitu bagaiman cara mengenal
karekteristik belajar siswa, dengan mengenal karakteristik belajar siswa kita bisa menempuh cara untuk menyampaikan pelajaran agar bisa ia pahami.
Karakteristik belajar
kecenderungan umumnya ada 3 yaitu
1. auditif,
Auditif bersifat mendengarkan, siswa baru bisa belajar dengan mendalam apabila disertai mendengarkan musik, radio maupun suara alami.
2. visual
Visual bersifat melihat, siswa baru bisa belajar dengan penuh perhatian apabila disertai melihat apa yang dipelajari, melihat tanaman bunga, pohon besar, pemandangan yang tak dibatasi tembok dan sebagainya.
3. Kinestitik.
bersifat memegang ataupun meraba, siswa baru bisa belajar dengan penuh kesungguhan apabila disertai meraba ataupun memegang apa yang dipelajari, memegang alat dapur, alat pertukangan, alat perang dan sebagainya.
Dari tiga tipe diatas siswa memiliki semuanya namun ada yang paling dominan. Nah kewajiban kita mengetahui dominan yang siswa miliki. Jika diurutkan prosentase kecenderungannya maka akan terjadi paling dominan, dominan dan paling tidak dominan. Jika guru mengetahui tingkat dominan dan paling dominan seorang siswa belajar dengan tipe “Visual” misalnya, atau yang lainnya maka guru dapat menentukan strategi pembelajaran dan menciptakan media serta alat pembelajarannya yang sesuai. Guru dengan mengetahui kecenderungan tipe belajar siswa yang paling dominan kemudian memilih strategi, media, alat dan sumber belajar yang sesuai akan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga ketercapaian kompetensi siswa yang diharapkan akan dapat cepat tercapai.
Memang sudah menjadi kewajiban kita untuk mendalaminya, bukankah kita digaji untuk mengajar dan menyampaikan materinya. Sedangkan siswa adalah titipan pemerintah sebagai imbalan dari gaji yang ia berikan terhadap kita. Dan yang sering membuat siswa acuh tak acuh ketika menerima pelajaran adalah sikap kita, baik pada saat menyampaikan materi maupun memberikan nilai dari hasil yang didapatkan siswa, termasuk didalamnya memberikan nilai yang tidak pantas siswa dapatkan……inimieeeh yang merusak siswa.
0 komentar:
Posting Komentar